7 Alat Komunikasi Kapal Laut Andalan para Pelaut

alat komunikasi kapal laut

Laut tak selamanya dalam keadaan bagus. Ada kalanya diintai oleh badai. Kapal juga memiliki resiko tertabrak karang atau dibajak. Untuk menjaga hubungan antar-kapal maupun dengan pusat, maka perlu kiranya tersedia satu atau beberapa alat komunikasi kapal laut. Di antaranya ada telegraf, VHF radio, hingga telepon satelit.

  1. Telegraf

Nama telegraf sudah populer sejak tahun 1840-an. Cara kerjanya adalah dengan mentransmisikan informasi dari penyalur berupa kode morse. Kemudian dialirkan lewat kawat kepada penerima. Dari sini jelas, bahwa awak kapal (walau tidak semuanya) wajib menguasai bahasa sandi morse agar bisa menerjemahkan isi pesan tersebut.

Dengan telegraf, pesan berupa impuls listrik bisa tersampaikan meskipun berjarak jauh. Biarpun beda negara atau bahkan benua. Jauh lebih hemat dibanding harus bolak-balik kapal hanya untuk berkomunikasi. Sedangkan jika menggunakan sinyal operator seluler, jelas sangat riskan mengingat kondisi lautan yang tak menentu di setiap detiknya.

  1. VHF Radio

Alat komunikasi ini keberadaannya sangat penting. Khususnya ketika berada dalam kondisi darurat. Biasanya dipantau oleh coast guard selama 24 jam penuh. Semua perahu yang ingin terhubung harus stand by pada channel 13 dan 16. Jadi, masing-masing bisa menyimak ketika ada pemberitahuan darurat, peringatan keselamatan, USCG, maupun panggilan darurat.

  1. Hand-held VHF Radio

Hand-held VHF Radio seringkali dikenal dengan istilah HT. Fungsinya sama dengan telepon nirkabel yang ada di rumah-rumah. Berhubung ukurannya yang kecil, maka alat komunikasi ini juga hanya bisa digunakan dalam perahu kecil. Radius jangkauannya pun tak begitu luas, yakni maksimal sekitar 5 mil. Sebab memiliki daya rendah dan antena yang pendek.

  1. Telepon Satelit

Telepon satelit memang cocok digunakan oleh para pelaut yang saban harinya berada di lokasi non-sinyal GSM. Dari segi daya jangkau pun telepon satelit lebih unggul karena base transceiver station-nya berada di udara. Agar selalu lancar berkomunikasi, antena telepon satelit harus selalu terhubung dengan langit tanpa penghalang sama sekali.

Cara kerja telepon satelit agak sama dengan telepon seluler. Bedanya, jika telepon seluler mengirim sinyal ke pemancar dan disalurkan ke telepon tujuan. Sedangkan telepon satelit mengirimkan sinyal ke satelit yang ada di luar angkasa. Dengan segala keunggulannya, ternyata negara-negara seperti Korea Utara dan Kuba melarang penggunaan alat ini.

  1. Marine VHF Radio

Alat komunikasi ini juga cocok untuk berkomunikasi di saat-saat genting. Per kapal, sangat dianjurkan memiliki 2 marine VHF radio. Tujuannya agar bisa tetap stand by pada 2 channel penting, yakni 13 dan 16.  Channel 16 difungsikan untuk panggilan darurat. Sedangkan channel 13 digunakan untuk berkomunikasi antar-awak di kapal yang berbeda.

  1. Family Radio Service Radio

Alat komunikasi ini lebih bersifat pribadi. Keberadaannya sangat berguna ketika kapal menepi di darat untuk berkomunikasi meski tanpa lisensi. Bisa saja sih digunakan untuk berkomunikasi ketika Anda berada di atas dek kapal. Hanya saja, rentang sambungannya terbatas hanya 1-2 kilometer jauhnya.

  1. Single Side Band

Operasi single side band berada pada frekuensi tinggi dan menengah. Alat ini bisa digunakan untuk berkomunikasi antar-kapal yang lebih dari 25 kilometer. Tapi tergantung juga pada ketinggian antena dan kondisi atmosfer pada saat yang sama. Berbeda dengan VHF, single side band memerlukan ground yang besar agar bisa memancarkan sinyal dengan baik.

Baca juga : Ide Bingkisan Hari Raya: Voucher Belanja!

Saat ini, para pelaut memang lebih condong menggunakan VHF radio ataupun marine VHF radio ketimbang lainnya. Namun demi keselamatan kru, tentu sangat riskan ketika hanya dibekali dengan 1 jenis alat komunikasi kapal laut saja. Maka dari itu, minimal bawa 2-3 jenis alat komunikasi mengingat tiap-tiap medan bisa berganti dalam hitungan hari.

Sharing is Caring!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *