Seperti yang beberapa bulan ini banyak dibicarakan di berbagai perbincangan berskala nasional, Indonesia kini mulai memasuki masa realisasi revolusi industri 4.0 salah satu caranya dengan Making Indonesia 4.0; Mbiz juga tidak mau ketinggalan mendukung rencana positif pemerintah tersebut dengan mengadakan Mbiz Meet Hub 2019 tanggal 21 Februari 2019 lalu yang juga bertema “Journey to Industri 4.0 Through Digital Transformation“.
Acara yang di gelar di Thamrin 9 Ballroom, Jakarta Pusat ini menghadirkan beberapa pembicara antara lain; Koordinator ICW ( Indonesia Corruption Watch): Adnan Topan Husodo, Head of Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia: Jefri R Sirait, Direktur Retail dan Digital Banking: R. Andi Kartiko Utomo, dan CEO Breakfast yang juga merupakan Brand Guru of Indonesia: Kafi Kurnia. Pada Mbiz Meet Hub 2019 ini, keempat pembicara mengajak para peserta untuk mengetahui lebih dalam tentang industri 4.0 dan bagaimana persiapan dunia usaha di Indonesia menghadapi transformasi digital yang meluap.

Pembahasan di Mbiz Meet Hub 2019 juga mengangkat topik banyak nya tantangan yang dihadapi perusahaan di era Industri 4.0 yang disruptif mulai dari kebutuhan yang semakin kompleks, produktifitas binis kurang efektif / efisien, kurang nya transparansi serta kebutuhan untuk otomatisasi untuk penganalisaan data dengan cepat dan akurat. Pada Meet Hub 2019 juga di jelaskan bahwa salah jawaban dari semua tantangan di atas adalah transformasi digital khusus nya pada hal pengadaan barang dan jasa yang bisa mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada proses pengadaan konvensial seperti masalah vendor yang terbatas, sistem yang masih manual dan memakan waktu lama.
Baca juga :Â Menilik Perkembangan Tren E-Procurement di Masa Depan
Seperti dikutip juga oleh Bapak Adnan Topan pada Mbiz Meet Hub 2019 lalu mengenai manfaat e-procurement dan mengapa perusahaan di Indonesia harus mulai mencoba nya :
â€e Procurement yang lengkap dan menyeluruh penting untuk terus disosialisasikan penerapannya di Indonesia, mengingat tingginya kasus-kasus penyelewengan pada pengadaan barang dan jasa yang terbukti membawa kerugian pada negara hingga trilyunan rupiah dan kerugian imaterial yang berujung pada runtuhnya reputasi dan keberlangsungan bisnis di sektor swasta. Nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan integritas yang menyertai proses e procurement menjadi landasan efektif untuk terselenggaranya pengadaan barang dan jasa yang efisien, produktif, dan terhindar dari penyelewengan serta kerugian.â€
Selain itu, Bapak Jeffri R Sirait selaku Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia atau biasa disingkat Amvesindo mengukap bahwa transformasi digital berakibat pada menguat nya reputasi perusahaan jangan di anggap remeh karena reputasi juga merupakan salah satu faktor penting dalam rangkat membangun kepercayaan stakeholder, konsumen ataupun pemodal yang juga ujung – ujungnya berdampak positif bagi bisnis. Keuntungan lain dalam menguatnya reputasi dikarenakan transformasi digital adalah trik ini juga bisa di jalankan oleh perusahaan berbagai skala mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan korporate sekalipun.