Apakah tim procurement (pengadaan) Anda sudah Customer-Centric? Sistem pengadaan harus digerakkan oleh pemahaman yang mendalam dari nilai-nilai yang ditawarkan pelanggan Anda: memperluas upaya-upaya pendapatan, Â memperluas pangsa pasar, dan keunggulan kompetitif perusahaan mereka. Dalam beberapa kasus, ekspektasi pelanggan dapat melampaui kondisi-kondisi dasar yang dibutuhkan untuk pertumbuhan komersial. Hal ini membutuhkan peran aktif tim pengadaan Anda dalam mendorong investasi yang lebih terukur dalam keberlangsungan proses bisnis. Saat melihat rantai pasokan dari perspektif konsumen, tanggung jawab tim pengadaan Anda dapat terlihat sangat luas.
Berikut adalah 5 cara untuk mengetahui apakah tim pengadaan Anda memiliki semangat customer centric:
- Memiliki pemahaman yang sejalan dengan tim Sales dan Marketing
Tim Pengadaan harus melakukan upaya bersama untuk mengerti posisi kompetitif dan diferensiasi produk perusahaan, dan memiliki pemahaman yang jelas atas kelebihan paling kompetitif dari bisnis Anda dan dimana yang masih perlu diperbaiki. Tim Pengadaan harus memperhatikan apa saja kebutuhan spesifik dari tim sales dan marketing baik dari sisi pelanggan maupun penjual. Tim pengadaan juga dapat mengidentifikasinya lewat analisis dari pertanyaan atau permintaan yang sering dilakukan dan mengekstrapolasi kebutuhan rutin dan dasar dari pelanggan.
- Mempertimbangkan pendapat pelanggan terhadap supplier pilihan Anda
Pelanggan Anda seharusnya memiliki respons positif (bukan tidak peduli atau bahkan buruk) terhadap pilihan supplier Anda. Kebanyakan pelanggan ingin mengetahui perusahaan apa yang mengelola setiap lini bisnis mereka. Selain itu, pilihan yang bervariasi bisa membantu mereka untuk membuat perbandingan lebih mudah. Oleh karena itu sistem e-Procurement dengan katalog online bisa membantu membuat komparasi yang singkat.
- Memberikan perhatian lebih ke konsumen.
Bagi perusahaan B2C, fokus terbesar mereka adalah pelanggan yang mereka punya saat ini dan target pelanggan yang mereka ingin dapatkan. Ini seharusnya juga menjadi salah satu fokus utama perusahaan B2B. Walaupun ada perbedaan komersial antara B2B dan B2C, mindset customer-centric tetap penting dimiliki oleh Tim Pengadaan Anda. Setiap keputusan yang membutuhkan
kompromi yang kurang menguntungkan bagi pelanggan harus dievaluasi lebih lanjut: bagaimana hal itu akan berdampak pada perusahaan klien? Apakah komprominya memberikan ketidaknyamanan yang signifikan? Apakah ketidaknyamanan ini akan bersifat akumulatif seiring waktu kontrak kerjasama Anda? Hal-hal semacam ini tidak akan ditoleransi dalam bisnis B2C, sudah seharusnya juga tidak diterima di bisnis B2B.
- Kolaborasi dengan supplier untuk ikut serta memajukan perusahaan Anda.
Supplier Anda harus memiliki pemahaman yang cukup terhadap brand perusahaan Anda. Brand perusahaan di sini mencakup semua yang pelanggan asosiasikan dengan produk dan layanan Anda. yang dimiliki pelanggan dengan produk dan layanan perusahaan Intinya, Brand perusahaan dapat juga dianggap sebagai identitas atau kepribadian dari perusahaan yang Anda tunjukkan ke umum. Penyelarasan visi supplier dengan brand perusahaan Anda akan menjadi kunci kesuksesan kerjasama Anda, dan memberikan kesempatan bagi supplier untuk melihat kesempatan bagaimana mereka akan menciptakan sebuah nilai tambah bagi perusahaan Anda.
- Memahami bagaimana kontribusi setiap kategori pembelian akan memberikan nilai lebih yang dapat dirasakan pelanggan
Selain memberikan perhatian untuk pelanggan B2B dengan konsentrasi yang sama dengan bisnis B2C, Tim Pengadaan juga perlu memberikan perhatian yang sama untuk pengeluaran yang langsung maupun tidak langsung. Sebuah perusahaan tidak dapat memberikan perhatian untuk pelanggan dengan sempurna bila tidak didukung dengan pengeluaran “belakang layar†yang tidak langsung.
Sumber:Â http://bravosolution.us/blog/5-ways-to-tell-if-your-procurement-team-is-customer-centric/