BSC atau Balanced Scorecard adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mengukur hasil kerja. Masih sering ditemukan kesalahan persepsi dan salah pemahaman dari arti dan penggunaan BSC. Berikut penjelasan secara rangkum dari BSC.
Apa Itu BSC (Balanced Scorecard)?Â
Balanced Scorecard adalah kartu yang dipakai sebuah perusahaan untuk mengukur keseimbangan aktivitas operasional. Dengan BSC, perusahaan dapat lebih memahami sejauh mana perkembangan telah tercapai. BSC membantu perusahaan dalam memberikan pandangan menyeluruh dari kinerja para karyawan perusahaan.
Untuk mencapai model baru, hasil balanced scorecard akan sangat berfungsi menjadi titik awal review perusahaan. BSC akan memberikan informasi akurat, mewakili sistem kerja agar bisa mencapai kinerja kerja yang efisien dan efektif. BSC akan menerjemahkan strategi dan visi ke dalam perspektif berimbang yang akan dibahas di artikel ini.
Baca juga : Teknik Analisa Break Even Point dalam Perhitungan Keuntungan Perusahaan
Sistem BSCÂ biasanya dimanfaatkan untuk memberikan pandangan secara komprehensif kepada para manajer. Akan tersaji informasi yang dilengkapi dengan ukuran finansial dari berbagai bidang melalui metrik tambahan sebagai ukuran kinerjanya. Bidang-bidang tersebut adalah inovasi produk, kepuasan pelanggan, dan bidang lain yang berpengaruh.
Manfaat dari BSC
Awalnya balanced scorecard digunakan hanya untuk memperbaiki sistem keuangan. Kemudian kini sistem ini memiliki manfaat meluas dan digunakan untuk mengukur empat perspektif dalam bisnis suatu perusahaan. Manfaat BSC pada dasarnya adalah:
- Alat ukur perusahaan untuk melihat seberapa jauh visi dan misi sudah tercapai.
- Sebagai panduan dalam menjalankan bisnis Anda dengan strategis.
- Alat ukur keunggulan perusahaan Anda secara kompetitif dengan perusahaan lainnya.
- Sebagai alat analisa seberapa efektifnya strategi Anda.
- Sebagai indikator dari key performance perusahaan.
- Memberikan feedback untuk stakeholder dan shareholder di perusahaan.
- Sebagai gambaran analisis SWOT perusahaan.
- Sebagai sumber informasi, alat komunikasi, dan sistem analisis pembelajaran.
4 Perspektif BSC
Dalam upaya efektivitas balanced scorecard, terdapat empat jenis perspektif yang akan dipaparkan di bawah. Perspektif ini membantu dalam mengetahui kinerja perusahaan. Berikut penjelasan perspektif BSC.
- Perspektif Keuangan (Financial)
Perspektif keuangan atau Financial perspective memiliki kaitan dengan pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Atau dapat dikatakan perusahaan harus bisa mengelola keuangan secara benar dan baik agar keuangannya selalu stabil. Keuangan tersebut mencakup biaya produksi, biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan keuntungan dari penjualan.
Pemasukan dan pengeluaran harus dicatat secara detail, merinci, dan jelas. Hal ini agar pihak keuangan mampu mengamati pertumbuhan keuangan perusahaan. Data yang akurat akan menciptakan observasi yang akurat pula.
- Perspektif Pelanggan (Customer)
Perspektif yang satu ini berkaitan erat dengan bagaimana perusahaan melayani pelanggan. Para pelanggan ini harus diperlakukan secara baik dan layak. Kepuasan pelanggan adalah tujuan dari upaya perspektif ini.
Apabila pelayanan yang bagus terlaksana, maka tentu loyalitas pelanggan atau konsumen akan meningkatkan. Sebaliknya, apabila pelayanannya buruk, pelanggan akan mencari perusahaan lain yang menawarkan pelayanan dan sistem yang lebih bagus. Kebutuhan pelanggan juga menjadi kunci dari perspektif ini.
- Perspektif Internal dari Proses Bisnis (Internal Process)
Pemimpin perusahaan harus rutin mengamati dinamika kondisi internal perusahaan untuk mengukur poin ini. Penilaian mencakup bagaimana semuanya dijalankan sesuai dengan sistem dan metode yang ditetapkan atau melenceng dari peraturan. Keahlian dan kemampuan para karyawan akan menghasilkan keadaan internal bisnis yang bagus.Â
- Pertumbuhan dan Pembelajaran (Growth and Learn)
Perspektif terakhir dari balanced scorecard adalah perspektif yang menyediakan infrastruktur demi tercapainya poin-poin sebelumnya. Ditambah juga untuk menghasilkan perbaikan dan pertumbuhan dalam jangka panjang. Perusahaan harus meningkatkan kemampuan karyawan, pengelolaan sistem, motivasi, dan tanggung jawab seluruh sumber daya terkait.