Mengenal Apa Saja Beda Pasar Uang dan Pasar Modal

beda Pasar Uang dan Pasar Modal

Di dunia ini, terdapat sebuah pasar yang bisa dikatakan berbentuk tidak nyata tanpa adanya barang atau jasa yang diperdagangkan. Pasar itu adalah pasar uang dan modal yang secara perdagangan masih membutuhkan sejumlah uang tertentu sebagai modal. Secara lebih jauh, berikut ini beberapa beda pasar uang dan pasar modal yang perlu untuk dipahami.

Berdasar Jangka Waktu

Perbedaan paling utama pada pasar tersebut terdapat pada jangka waktu yang memang sejak awal sudah ditentukan. Biasanya, pasar uang lebih menjadi tempat dimana seseorang menukarkan uang dalam nilai mata uang tertentu ke mata uang lainnya. Terjadi transaksi penukaran maupun peminjaman secara langsung yang memang punya batas waktu pendek.

Di sisi lain, pasar modal sendiri berdasar pada investor yang hendak menanamkan sejumlah modal di dalam instrumen yang ditawarkan. Jadi umumnya, pasar modal hanya bisa dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama dibandingkan pasar uang yang lebih fleksibel. Meski begitu, keduanya berada di bawah naungan professional sehingga aktivitas investasi tidak terganggu. 

Berdasarkan Pilihan Instrumen

Selanjutnya yaitu ada perbedaan terkait instrumen yang diperjualbelikan dalam kedua pasar tersebut. Misalnya saja pada pasar uang sendiri beberapa instrumen paling sering ditemui seperti Surat Berharga Komersial dan Sertifikat Bank Indonesia. Di sisi lain untuk pasar modal sendiri contohnya obligasi, reksa dana, saham, hingga berbagai instrumen lainnya.

Berdasarkan Institusi

Beda pasar uang dan modal lainnya yaitu dilihat dari institusi yang menaungi segala aktivitas di dalamnya. Pasar uang sendiri di Indonesia ini keberadaannya langsung berada di bawah bank sentral atau yang bertugas yaitu Bank Indonesia. Di sisi lain, pasar modal langsung dikelola oleh Kementerian Keuangan yang sekaligus memiliki otoritas paling tinggi.

Berdasarkan Likuiditas Pasar

Secara mudah, likuiditas sendiri berarti kemampuan sebuah perusahaan ketika harus memenuhi semua kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Untuk hal satu ini, pasar uang memiliki likuiditas jauh lebih tinggi sehingga uang lebih mudah dicairkan dibandingkan pasar modal. Pasar modal terbilang sulit untuk dicairkan mengingat transaksinya yang memerlukan waktu lebih banyak.

Berdasarkan Tujuan

Kegiatan seseorang dalam berinvestasi baik di pasar uang atau pasar modal semuanya pasti punya tujuan yang lebih spesifik. Transaksi di pasar uang lebih cocok ketika hendak berinvestasi dalam jangka waktu lebih pendek karena likuiditasnya yang tinggi. Di sisi lain, investasi dalam pasar modal akan cocok jika investasi tersebut ditujukan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Berdasarkan Resiko

Hal yang paling penting saat memulai investasi adalah memahami seberapa tinggi tingkat resiko yang mungkin diterima. Sebenarnya, investasi di dalam kedua pasar tersebut bergantung pada instrumen yang dipilih dan juga kecermatan dalam memilih. Meski begitu, investasi pasar uang terbilang menawarkan profil resiko yang memang lebih rendah saat dibandingkan pasar modal.

Hal ini tentu berkaitan dengan modal yang diperlukan untuk pasar uang sendiri lebih sedikit bahkan bisa dengan beberapa ratus ribu saja. Di pasar modal sendiri, profil resiko terbilang lebih beragam dan fluktuatif apalagi jika sudah dibandingkan pada instrumennya. Misalnya saja pada saham yang punya nilai resiko terbilang sangat tinggi dengan potensi untung yang besar juga. 

Baca juga : Mengenal Ekuitas Merek dan Kegunaannya untuk Perusahaan

Jadi secara menyeluruh, ada beda pasar uang dan modal yang terbilang sangat mendasar di dalamnya. Keduanya juga punya perbedaan dalam bentuk return, fungsional, hingga jenis keuntungan yang bisa didapatkan. Sebaiknya, pelajari terlebih dahulu secara menyeluruh sebelum memutuskan akan berinvestasi ke pasar yang mana.

Sharing is Caring!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *