Beda pemikiran, beda strategi. Namun 6 cara ini kerap dijadikan acuan oleh para tim procurement lokal & multinasional yang sering tim Mbiz temui di lapangan. Apa 6 cara strategi tersebut? Berikut penjabarannya.
- Analisa situasi terkini
Sebelum membuat strategi, berikan waktu lebih untuk mengetahui kondisi terkini dari masing-masing divisi yang terkait urusan procurement. Pantau kembali kecocokan anggaran dan timeline, kebutuhan terbaru dari tiap divisi, dan penawaran terbaru dari penyedia barang/jasa.
- Minta input (masukan) dari divisi terkait
Setiap pihak yang terkait dalam procurement pastinya memiliki alasan kuat dalam mengajukan budget-nya. Pastikan untuk berdiskusi di awal untuk mengetahui standar kepentingan dan menegosiasi anggarannya.
- Buat tujuan jangka pendek & panjang
Tujuan dapat dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek biasanya lebih realistis dan masuk akal. Sedangkan jangka panjang dipelajari dari laporan-laporan terdahulu dan harus berjalan seiring dengan tujuan utama perusahaan sehingga bisa efektif dan efisien hingga masa mendatang.
- Pilih prioritas utama
Tentukan prioritas mana yang ingin didahulukan dan bisa memberikan dampak lebih berpengaruh kepada jalannya perusahaan.
- Memperkuat tim
Setelah membuat strategi perencanaan, dibutuhkan strategi tim procurement untuk eksekusinya. Strategi yang dipakai biasanya penambahan orang dalam tim,ataupun mengadaptasi sistem terbaru. Jika Anda terbentur dengan strategi penambahan orang, mungkin solusi pengadaan online e-procurement bisa jadi jawaban karena lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya.
- Monitor Strategi
Eksekusi strategi bukanlah pintu terakhir. Namun dibutuhkan kontrol secara berkala untuk mengetahui apakah strategi baru sudah sesuai dengan perencanaan di awal. Jika Anda menggunakan e-procurement, pastinya kontrol bukan lagi menjadi isu utama. Karena sistem online akan memberikan transparansi ke setiap divisi terkait dan pemantauan berkala dari mana saja tanpa harus berada di dalam kantor.